Sayembara Nagkap Maling Dapat Uang

Sayembara Nagkap Maling Dapat Uang

Sayembara
Sayembara Nagkap Maling Dapat Uang

WorldNews, Aksi ketua Rukun Warga (RW) di Tambora, Jakarta Barat, ini patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, demi keamanan berasal dari pelaku kriminal di lingkungannya, dia terhubung sayembara “tangkap maling berhadiah”.

Namanya Hasannudin, Ketua RW 01, Jembatan Besi. Ide sayembara tangkap maling sanggup duit mulai berasal dari Rp250 ribu sampai Rp1 juta keluar bukan tanpa sebab. Dia menceritakan, gagasan sayembara itu lahir berasal dari keluhan warganya yang kerap kali menjadi sasaran empuk maling.

Banyak laporan masalah pencurian yang dilaporkan kepadanya. Namun di satu sisi, banyak warga yang skeptis menyaksikan Hasanuddin dan pemangku wilayah tidak bekerja betul-betul untuk menjaga keamanan lingkungan, terlebih berasal dari masalah pencurian.

Sebagai kepala lingkungan yang pikirkan bersama warganya, Hasanuddin tidak tinggal diam. Hatinya tergerak untuk menambahkan jaminan keamanan kepada warga.

“Satu bulan itu tersedia empat kejadian motor. Jadi pusing laporan ke kita kan. Kita berpikir di situ. Selama dua hari bikin konsep, terus komunikasi danramil, camat, lurah, kapolsek, ya bersama kanit. ‘Oke banget nih pak, mainkan saja’, kata mereka gitu,” kata Hasanuddin kepada wartawan, Jumat (26/7/2024).

Memang, lingkungan daerah tinggal Hasanuddin di Jembatan Besi terbilang wilayah padat penduduk. Warga kira-kira terhitung tidak seutuhnya tetap berhati-hati bersama harta bendanya, agar memudahkan maling melancarkan aksinya.

“Motor kan berjejer di luar, daerah padat enggak sanggup masukin motor ke tempat tinggal yang selanjutnya taruh motor di luar,” ungkap Hasanuddin.

Sudah berulang kali upaya dikerjakan bersama tokoh penduduk setempat, camat, kepolisian dan TNI, bagaimana caranya melacak solusi maraknya pencurian.

Hingga akhirnya, gagasan untuk tangkap maling berhadiah keluar di dalam benaknya dan dibawa ke di dalam forum. Saking loyal kepada warganya sendiri, Ketua RW ini rela merogoh kantong sendiri tanpa tersedia dukungan sepeser pun berasal dari pihak lain.

“Kalau di sini saya rembukan, mereka tanya, ‘ini siapa yang bayar?’. Ya saya bilang, ‘saya yang bayar, enggak urunan. Saya yang adain program saya yang bayar’,” tegas Hasanuddin selagi itu.

Harga Bervariasi, Mulai berasal dari Rp250 Ribu sampai Rp1 Juta

Gagasan itu selanjutnya terealisasi terhadap tahun 2021 di mana dia membagikan banner kepada 13 RT di wilayahnya. Di spanduk tersebut tertulis hadiah yang banyak variasi untuk tangkap maling, mulai berasal dari kendaraan bermotor atau mobil, jambret, terhitung kotak amal. Maling sepeda motor maupun mobil diberi Rp500 ribu kalau peristiwanya siang hari, dan Rp1 juta kalau malam hari.

Sementara, untuk pelaku jambret dihargai Rp500 ribu terhadap malam hari, dan Rp250 ribu terhadap siang hari.

Sedangkan maling kotak amal diberi Harga Rp500 ribu terhadap malam hari, dan Rp250 ribu terhadap siang hari.

Tentunya Hasanuddin tidak serta merta menambahkan hadiah ke warganya yang berhasil menangkap maling begitu saja. Ada syarat spesifik yang mesti dipenuhi.

“Yang saya minta, di situ tersedia korban, tersedia pelaku, tersedia saksi, tersedia barang bukti, empat beberapa syarat itu mesti dihadirkan. Baru Rp1 juta tanpa negosiasi saya siap bayar,” ucap Hasanuddin.

“Syarat pelaku itu jangan sampai bonyok, jangan main hakim sendiri. Kalau nampol-nampol dikit wajar lah ya, melampiaskan emosi. Intinya, tidak merekomendasikan main hakim sendiri,” ucap Hasanuddin.

Sayembara pun membuahkan hasil dan terbukti. Pada tahun 2022, tidak benar seorang warganya berhasil memergoki maling kotak amal di wilayahnya selagi malam hari. Syarat yang dijanjikan sebelumnya terhitung terpenuhi oleh warga yang menangkapnya.

“Saat yang ronda tidak ada, dia beraksi. Keadaan kosong dan dia (maling) ngebobol. Enggak jauh tetap tersedia anak muda yang jaga. Sehingga malam itu ketangkap semuanya. Ada barang bukti segala macam lengkap, ya sudah saya bayar cash langsung,” ucap Hasanuddin.

WorldNews